Debat Capres tadi Malam Apakah Mempengaruhi Keyakinan Pemilih Mengambang ?

Debat Capres tadi Malam Apakah Mempengaruhi Keyakinan Pemilih Mengambang ?

Medanupdate.id – Di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta pada Selasa (12/12/2023), debat perdana antara tiga calon presiden (capres), yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo berlangsung dengan penuh semangat. 

Di dalam debat yang berlangsung selama 120 menit itu, ketiganya tak hanya memaparkan visi-misi mereka, melainkan juga menjawab pertanyaan dengan berbagai tema yang diajukan serta menyampaikan pernyataan penutup.

Namun, kendati momen tersebut dipandang sebagai panggung untuk memengaruhi para pemilih yang belum menentukan pilihan, pertanyaannya kian menguat: berhasilkah debat tersebut meyakinkan mereka?

Menurut Saiful Mujani, penonton debat capres-cawapres kebanyakan sudah memiliki kecenderungan pilihan sebelumnya. Mereka yang memilih untuk menonton biasanya adalah individu yang sudah memiliki preferensi tertentu terhadap calon tertentu. 

“Mereka menonton untuk memperkuat keyakinan mereka terhadap kandidat yang sudah mereka dukung. Jadi, secara psikologis, mereka cenderung menjadi pendukung setia,” ujarnya.

Dalam pandangannya, kecenderungan yang sudah ada sebelumnya membuat pengaruh dari debat ini menjadi terbatas. Saiful menegaskan bahwa kesetiaan dan keyakinan yang sudah terbentuk cenderung lebih kuat dibandingkan dengan argumentasi yang disampaikan dalam debat.

Sebaliknya, para pemilih yang berada dalam posisi mengambang, yang umumnya berasal dari kalangan menengah ke bawah, tidak begitu tertarik untuk menyaksikan debat atau bahkan mungkin tidak memiliki akses yang memadai untuk mengikuti siaran tersebut.

Firman Noor, seorang peneliti senior BRIN, menyatakan bahwa suara dari pemilih yang belum menentukan pilihan bisa memiliki dampak signifikan terhadap hasil pemilihan presiden. 

Baca Juga : Spanduk ‘Tolak Cawapres Asam Sulfat’ Viral di Medan, Sindir Gibran

Bahkan, meskipun swing voters sudah mulai memiliki preferensi, mereka masih memiliki potensi untuk berubah pikiran menjelang hari pemilihan.

Mengingat masa kampanye yang terus berlanjut, Noor percaya bahwa preferensi para pemilih mengambang masih berpotensi berubah seiring berjalannya waktu. 

Dinamika kampanye dapat memberikan peluang bagi kandidat untuk meraih dukungan yang signifikan atau bahkan kehilangan basis dukungan mereka dengan cepat. [RH]