Elon Musk Nyatakan Dukungan Terhadap Israel, Tapi Kasih Internet ke Gaza?

Elon Musk Nyatakan Dukungan Terhadap Israel, Tapi Kasih Internet ke Gaza?

Medanupdate.id – Elon Musk, seorang miliarder terkemuka yang dikenal sebagai pemilik platform media sosial X, serta perusahaan mobil listrik Tesla dan perusahaan antariksa SpaceX, baru-baru ini menjalankan agenda pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel, yakni Benjamin Netanyahu.

Kehadiran Musk di tengah-tengah kontroversi menjadi sorotan, terutama setelah CEO Tesla dan SpaceX ini secara terbuka menyatakan dukungannya kepada Israel melalui platform media sosial yang dimilikinya.

Dikutip dari laporan Al-Jazeera pada hari Selasa tanggal 28 November 2023, Elon Musk bersama dengan Benjamin Netanyahu terlihat melakukan kunjungan ke lokasi Kibbutz di Kfar Aza.

Saat berada di sana, keduanya terlihat mengenakan rompi antipeluru sambil berjalan di area yang sebelumnya dilanda serangan pada 7 Oktober lalu, yang menyebabkan lebih dari seribu warga Israel tewas. 

Ekspresi terkejut tergambar di wajah Elon Musk ketika ia menyaksikan langsung kondisi lokasi yang menjadi tempat sasaran tersebut.

“Sangat mengejutkan melihat lokasi pembantaian, dan Israel tidak punya pilihan selain melenyapkan Hamas,” kata bos X.com tersebut.

Pemerintah Israel mengumumkan bahwa Musk berencana untuk memperluas jaringan internet Starlink di Jalur Gaza, namun dengan penekanan bahwa jaringan ini akan tersedia secara eksklusif untuk Israel, tidak dapat diakses oleh warga Palestina.

“Unit satelit Starlink hanya bisa dioperasikan oleh Israel dengan izin dari Kementerian Komunikasi Israel, termasuk untuk penggunaan di Jalur Gaza,” kata Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi.

Baca Juga : Kiki, Runner-Up MasterChef Asal Medan

Sebelumnya, Musk sempat mengungkapkan keinginannya untuk menyediakan internet Starlink di Gaza. Namun, pada waktu itu, serangan bom yang dilakukan oleh Israel ke Gaza menyebabkan lumpuhnya infrastruktur komunikasi di wilayah tersebut.

Namun, Menteri Komunikasi Israel pada saat itu, yaitu Karhi, dengan tegas menolak inisiatif Musk tersebut dengan alasan bahwa “Hamas dapat menggunakan jaringan Starlink untuk melakukan aktivitas terorisme”. [RH]