ZARA Dikecam Akibat Konten Promosi yang Dianggap Remehkan Penderitaan Palestina

ZARA Dikecam Akibat Konten Promosi yang Dianggap Remehkan Penderitaan Palestina

Medanupdate.id – Zara, merek terkenal, sedang dikecam karena konten promosi terbaru yang dianggap meremehkan tragedi di Palestina. Dalam kampanye produk terbaru mereka, Zara memperlihatkan seorang model perempuan berdiri di dalam kotak kayu.

Kotak kayu itu dikelilingi oleh reruntuhan beton dan peti kayu, dengan beberapa unggahan menampilkan patung yang tidak utuh. Kampanye tersebut dimaksudkan untuk mempromosikan jaket dari koleksi terbaru Zara Atelier Collection 4.

Kelima unggahan kolase foto di akun Instagram @Zara menimbulkan gelombang komentar negatif, termasuk dari Ragoode, seorang kreator digital yang mengumumkan niatnya untuk memboikot dan menghindari produk Zara.

https://www.instagram.com/p/C0i1m5rtNtu/?utm_source=ig_web_copy_link&igshid=MzRlODBiNWFlZA==

Reaksi negatif dari warganet terus mengalir ke dalam kolom komentar unggahan Zara, dengan berbagai kritik yang diungkapkan. Mayasa Jardali, seorang figur publik, juga turut menyuarakan ketidaksenangan melalui komentarnya.

“Kami membela kemanusiaan, kami berdiri untuk kemerdekaan,” tulis Jardali.

Melanie Elturk, Direktur Eksekutif merek Haute Hijab, juga turut mengecam konten Zara sebagai sesuatu yang menjijikkan.

“Ini memuakkan. Gambaran memuakkan, menyimpang, dan sadis macam apa yang saya lihat?” tulisnya.

Seniman Palestina, Hazem Harb, turut memberikan komentar terhadap kampanye tersebut dan mengajak untuk memboikot produk dari Zara.

“Menggunakan kematian dan kehancuran sebagai latar belakang fesyen adalah tindakan yang sangat jahat, keterlibatannya, dan seharusnya membuat kita marah sebagai konsumen. Boikot Zara,” tegas Harb di Instagram.

Baca Juga : BI Terima Tukar Uang Kuno, Warga Sumut Ramai-ramai Jual di Marketplace

Kampanye Zara tersebut diabadikan oleh Tim Walker dengan arahan seni dari perusahaan Perancis-Amerika, Baron & Baron.

Sebelumnya, pada Oktober yang lalu, Zara juga mendapat kecaman dan aksi boikot dari warga Arab Israel. Seruan untuk menghindari produk Zara tersebut muncul setelah pemilik waralaba Zara menerima tokoh politik sayap kanan, Itamar Ben Gvir, dalam acara kampanye pemilu di Raanana. [RH]